Pengamat Intelijen, Prayitno, meragukan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
Ia bahkan memperkirakan kalau ada kemungkinan Prabowo hanya akan menjadikan dirinya sebagai king maker untuk mengusung pasangan Gatot Nurmantyo-Anies Baswedan.
"Kalau melihat dari gesturnya saat dia menerima mandat untuk maju di Pilpres 2019, Prabowo memang menyatakan dia siap untuk maju sebagai capres. Dia bahkan membuka baju, dan kemudian begini ....(mengangkat tangan kanan dan menguncang-guncangkannya). Luar biasa sekali semangatnya," kata dia dalam dialog di TVOne, Jumat (13/4/2018).
Namun, lanjut Prayitno, saat itu Prabowo tidak langsung mendeklrasikan dirinya sebagai Capres 2019. Padahal, klaim dia, dia kenal betul bagaimana Prabowo.
"Jadi, kalau Prabowo memang berniat maju, dia pasti mendeklarasikan dirinya saat itu juga," kata dia.
Ia berasumsi kalau saat ini Prabowo sedang tidak memiliki keyakinan untuk kembali nyapres, karena selain masalah usia, Prabowo juga pernah kalah di Pilpres 2009 dan 2014, dan ada masalah dengan biaya logistik Pilpres yang sangat besar.
"Tapi Pilpres kan masih tahun depan, waktunya masih panjang. Dalam rentang waktu itu apa pun bisa saja terjadi, tapi kalau dilihat dari gesturnya, kemungkinan dia akan menjadi king maker, bukan play maker, karena dengan begitu dia bisa menjadi patron bagi partainya. Toh di 2014 Megawati tidak maju, tapi partainya (PDIP) tetap mendapat suara terbanyak dan menjadi partai besar, dan Mega tetap menjadi yang paling berkuasa di partainya. Begitu juga dengan SBY dan Partai Demokrat-nya," imbuh dia.
Ketika ditanya siapa yang akan diusung Prabowo jika dia menjadi king maker, Prayitno menyebut nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Selama ini di setiap survei, setelah nama Jokowi dan Prabowo ada diga nama, di mana Gatot di urutan ketiga dan Anies di urutan keempat. Dua nama ini saya rasa yang akan dipilih Prabowo," jelasnya.
Ketika diingatkan bahwa Gatot dan Anies bukan kader Gerindra, Prayitno mengatakan bahwa hal itu bukan masalah, karena jika kembali dikaji dari gestur dan apa yang pernah disampaikan Prabowo, termasuk tentang pernyataannya yang kontroversial bahwa Indonesia akan bubar pada 2030, Prabowo ingin pemimpin Indonesia selanjutnya dari militer.
"Jadi, kalau Prabowo saat menjelang pendaftaran capres pada Agustus 2018 Prabowo memutuskan tidak capres, maka kemungkinan besar dia akan mengusung Gatot-Anies," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Prabowo mendapat mandat untuk nyapres pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).
Meski demikian, Prabowo tidak langsung mendeklarasikan diri sebagai capres, meski keterangan resmi DPP Gerindra menyatakan, dengan adanya mandat itu maka Gerindra resmi mengusung Prabowo sebagai capres 2019. (rhm)
No comments:
Post a Comment