CFD Jadi Momentum Gerakan #2019GantiPresiden, Rocky Gerung: Bagus Buat Demokrasi

Gerakan #2019GantiPresiden agaknya menemukan momentum di pelaksanaan Car Free Day (CFD), Minggu (2019/4/2018).
Pasalnya, meski Aksi #2019GantiPresiden Menggoyang Istana yang digagas Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) hari ini gagal dilaksanakan, namun ribuan warga Jakarta tetap datang ke Jalan MH Thamrin-Sudirman  tempat diaman CFD diselenggarakan, dengan mengenakan kaos beraneka warna seperti merah, biru, putih dan hitam, namun semuanya bertuliskan hestek #2019GantiPresiden.
Dari pantauan terlihat, selain yang berolahraga atau sekedar berjalan-jalan di kelengangan Jalan MH Thamrin-Sudirman, warga yang mengenakan kaos bertuliskan #2019GantiPresiden juga datang dengan berkelompok-kelompok. 
Di antara kelompok ini bahkan ada yang membentangkan spanduk dengan tulisan sama; #2019GantiPresiden. Salah satunya yang menamakan diri Forum Jihad Umat Islam (Forjuis). 
"Kami sayangkan ya, acara #2019GantiPresiden Menggoyang Istana nggak diizinkan Polda, padahal kan agendanya nggak ngapa-ngapain, cuma muter-muter di Bundaran HI. Makanya, saya sama teman-teman tetap ke sini, karena kami tetap ingin menyuarakan aspirasi kami," ujar Yanti (28), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ketika ditanya apakah tidak takut dihalau polisi? Yanti mengakui kekhawatiran itu tetap ada.
"Tapi kami bismillah sajalah, karena niat kami juga kan baik, kami ingin presiden baru karena kecewa sama Jokowi," katanya.
Ibu dua anak ini mengakui kalau saat Pilpres 2014 ia sekeluarga dan juga sebagian tetangga, memilih Jokowi karena terpesona oleh sosoknya yang katanya sederhana, merakyat dan katanya sukses membangun Kota Solo.
"Sekarang sih kami sudah tahu, nggak bakalan ketipu lagi. Apalagi sekarang hidup serba susah. Subsidi dicabut, premium hilang dari pasaran, tarif listrik dinaikin terus .... Capek deh," keluhnya.
"Itu juga, ngeluarin Perpres TKA (Tenaga Kerja Asing). Bukannya nyedian lapangan kerja buat rakyat sendiri seperti yang dijanjiin, malah ngasih kerjaan ke orang China," celetuk Hamidi, rekan Yanti.
Sepenjang CFD berlangsung, tak terlihat ada polisi yang menangkap atau menghalau warga yang mengenakan kaos bertuliskan #2019GantiPresiden, sementara teriakan "Ganti presiden!" berkali-kali menggema.
Sayangnya, aksi damai ini sempat ternoda karena pada saat yang sama massa yang mengenakan kaos bertuliskan "Sibuk Kerja" yang merupakan pendukung Presiden Jokowi, juga datang, dan kedua kelompok ini sempat bentrok di depan Sarinah.
Seperti diberitakan sebelumnya, semula GPJ berencana mengisi CFD dengan kegiatan Aksi #2019GantiPresiden Menggoyang Istana dengan cara mengundang massa melalui pesan yang diviralkan melalui grup-grup WhatsApp,  dan kemudian akan diajak mengelilingi Bundaran HI, namun tanpa orasi.
Namun pada Jumat (27/4/2018),  Panglima GPJ Ade Salon mengabarkan kalau acara dibatalkan.
"Nggak diizinkan Polda," katanya.
Pengenaan kaos bertuliskan hestek #2019GantiPresiden di acara CFD ini mendapat apresiasi dari dosen filsafat UI Rocky Gerung.
"Mulai hari ini, #2019GantiPresiden telah menjadi "public sphere": ruang argumentasi publik. Bagus buat demokrasi," katanya melalui akun Twitter pribadinya, @rockygerung. (rhm)

No comments:

Post a Comment