Partai Bulan Bintang (PBB) diprediksi bakal masuk enam besar partai dengan perolehan suara terbanyak di Pileg 2019.
"Ada beberapa faktor yang membuat partai yang didirikan Yusril Ihza Mahendra ini melejit, menyalip beberapa partai," ujar Ketua Aktivis 212 Indonesia, Ma'ruf Halimuddin, kepada harianumum.com di Jakarta, Sabtu (10/3/2018).
Ia menyebut, partai yang akan memperoleh suara terbanyak di Pileg 2019 adalah Gerindra, PDIP, Golkar, Demokrat, PKS dan PBB.
Suara PKB, PPP, Hanura dan NasDem diprediksi jatuh.
"PDIP masuk dua besar karena pondasi partai ini masih cukup kuat dan partai Megawati Soekarnoputri merupakan partai penguasa," imbuh mantan politisi PAN ini.
PBB melejit karena figur Yusril Ihza Mahendra, dan karena kebangkitan umat Islam yang tercermin melalui Aksi Bela Islam yang dimotori GNPF-MUI yang hingga tujuh jilid, yang salah satunya menjadi fenomena karena diikuti oleh lebih dari 7 juta umat Islam dari berbagai daerah.
Aksi itu digelar pada 2 Desember 2016, yang dikenal dengan Aksi 212.
Figur Yusril menjadi magnet karena selama rezim Jokowi berkuasa, pakar hukum tatanegara itu selalu bersama umat Islam yang dinilai diperlakukan secara tidak baik oleh pemerintah. Ia antara lain menjadi kuasa hukum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dibubarkan hanya berdasarkan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Ormas, dan menjadi kuasa hukum warga Kampung Aquarium yang digusur Gubernur Ahok.
Kiprah Yusril ini membuat HTI bergabung ke PBB. Begitupula Front Pembela Islam (FPI).
Ma'ruf menambahkan, keputusan KPU menyatakan PBB tidak lolos verifiksi faktual, sehingga PBB menggugat ke Bawaslu agar tetap dapat ikut Pemilu 2019, juga menguntungkn PBB setelah gugatannya diterima Bawaslu.
"Karena keputusan KPU itu menimbulkan asumsi bahwa PBB dizalimi, dan seperti kita tahu, di Indonesia pihak atau orang yang dizalimi akan mendapatkan dukungan secara luas dari masyarakat," imbuh mantan pediri Partai Syariah 212 ini.
PBB juga melejit karena saat ini juga muncul fenomena dimana kader dan anggota partai tertentu, eksodus ke PBB.
"Yang terpantau oleh saya, saat ini telah ada kader dan anggota PAN, PPP dan PKB yang pindah ke PBB karena selain menganggap partai ini merupakan partai potensial di Pemilu 2019, juga karena merasa tak nyaman dan tak lagi sejalan dengan orientasi partainya," imbuh dia.
Ma'ruf memprediksi, di Jakarta PBB minimal akan mendapat tiga kursi DPRD, sementara di tingkat nasional, partai berlambang bulan sabit dan bintang ini ini akan mendapatkn 29-35 kursi di DPR RI.
Optimis
Politisi PBB yang akan maju di Pileg 2019 untuk Dapil Jakarta Pusat, Ical Syamsuddin, optomis dapat meraih suara yang cukup untuk menghantarkannya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.
"Kita optimis akan meraih kursi di DPRD DKI, karena PBB diuntungkan dengan empat hal," ujar ketua LAKRI (Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia) DKI Jakarta tersebut.
Ia menyebut, keempat hal tersebut adalah sosok Yusril yang mumpuni, PBB mendapat dukumgan dari non partai PBB di luar struktur, karema Yusril memenangkan gugatan HTi, dan karena PBB telah dizalimi KPU, sehingga mendapat simpati publik.
Ia menambahkan, Yusril menargetkan mendapat 10 kursi di DPRD DKI, dan ia yakin insya Allah target itu terpenuhi.(rhm)