Rendra diringkus Kamis siang, 26 April 2018, di Sidoarjo oleh tim Cyber Crime Polda Jatim dan Polres Mojokerto. Setelah menjalani pemeriksaan, penyidik meningkatkan status hukum Rendra dari terperiksa menjadi tersangka dan dilakukan penahanan.
"Tim dari Cyber Crime Polda Jatim dan Polres Mojokerto bergerak cepat menangkap dan menahan tersangka RH setelah videonya menghina Nabi-nya umat Muslim viral di media sosial," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, di Markas Polda Jatim, Surabaya.
Dari hasil pemeriksaan, penyidik memastikan Rendra tidak mengalami gangguan jiwa alias gila. Dia mengucapkan kalimat menghina melalui video rekaman siaran langsung di Facebook, secara sadar dan disengaja.Apalagi, saat merekam video, Rendra masih dapat berpikir dan mengemudikan mobilnya secara baik. "Kalau dia gila mana mungkin nyetir mobil sambil selfie dan merekam (video)," katanya.
Meski tidak gila, tapi dari pantauan di Facebooknya, Jumat, 27 April 2018, terlihat banyak sekali tulisannya yang tidak masuk akal alias mustahil.
Dalam sebuah unggahan foto pada 22 April 2018, Rendra menceritakan bisa membuka pintu menuju neraka hanya dengan mengacungkan jari ke langit. Memang di unggahan fotonya terlihat ada sebuah cahaya berwarna biru di langit, hanya saja tidak bisa dipastikan asal cahaya itu.Dan, Rendra menyatakan, neraka itu miliknya dan dia melontarkan kalimat penghinaan ke Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
"Giaman yaa..
Aku buka pintu neraka pake tangan kiri dan tiba2 langit membukakan untukku...
Kok kalian tidak punya kemampuan APA2 menghinaku??..
Kok kalian tidak punya kemampuan APA2 menghinaku??..
Cobak dihat itu ada cahaya silahkan masuk...
Lihatlah itu bukan Muhammad ali ini
Kenapa kalian seolah tau lebih dari aku
Itu nerakaku dan Muhammad saw mu aku minta dia dihukum cambuk API biru"Tak hanya menghina Nabi Muhammad, Rendra juga menyebut akan memiliki ilmu dari keturunannya yang mampu membuat orang tewas jika terpukul tangannya.
Pernyataan ini diucapkan Rendra dalam rekaman video yang disiarkannya secara langsung pada sekira dua pekan lalu dari sekarang.
"Saya sering ngajak berantem orang ya, untuk sebuah kebenaran, ini tangan saya kalau mukul orang bisa melesat 100 meter, makanya saya enggak berani, karena apa, tahu risiko, karena orang yang saya pukul pasti mati, itu sudah bawaan orok, dipukul pun enggak sakit, kecuali nakal, sombong. Itu kena sendiri sama kakek atau ibu saya. punya ilmu warisan itu tak boleh sembrono. saya tak belajar, sudah keturunan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment